Para Pendiri agama-agama dunia, Pendidik kemanusiaan universal yang hebat, memiliki tujuan bersama untuk menyatukan umat manusia dan memastikan kemajuan peradaban.

“Mereka semua berdiam dalam kemah yang sama, membubung di langit yang sama,
duduk di atas takhta yang sama mengucapkan sabda yang sama, serta
mengumumkan Agama yang sama.” – Baha’u’llah

Pada tahun 1844, Sang Báb mengumumkan sebuah misi untuk mempersiapkan umat manusia akan kedatangan Bahá’u’lláh. Kedatangan-Nya menandakan bahwa umat manusia kini berada pada ambang pintu zaman baru, zaman kedewasaan. Suatu zaman yang secara bertahap menuntun umat manusia melihat seluruh bumi dengan semua bangsanya yang beranekaragam, dalam satu perspektif. Sifat kesatuan yang menjadi ciri khas ajaran yang Mereka sampaikan ini, melalui perintah langsung dari Bahá’u’lláh telah menjamin keberlangsungan Agama-Nya setelah Beliau wafat. Garis penerus-Nya, yang dikenal sebagai Perjanjian Bahá’u’lláh terdiri dari Putra-Nya Abdu’l-Bahá, lalu diteruskan kepada cucu ‘Abdul-Bahá yaitu Shoghi Effendi dan terakhir adalah Balai Keadilan Sedunia sesuai dengan mandat dari Bahá’u’lláh. Seorang Bahá’í harus menerima dan mengakui otoritas ilahi dari Sang Báb, Bahá’u’lláh dan para penerus-Nya.

Sang Báb

Sang Báb

Sang Báb – Bentara Agama Bahá’í (1819-1850) — Pada pertengahan abad ke-19, seorang pedagang muda mengumumkan bahwa Dia adalah pembawa pesan yang bertujuan untuk mentransformasikan kehidupan sosial dan rohani umat manusia sebelum kedatangan Dia Yang Dijanjikan.

Shoghi Effendi

Shoghi Effendi

Shoghi Effendi – Wali Agama Baha’i (1897-1957) — Abdu’l-Bahá mengatakan bahwa setelah Beliau wafat, pengikut Bahá’í harus berpaling kepada cucu-Nya yang tertua, yaitu Shoghi Effendi yang Dia tunjuk sebagai Wali Agama Tuhan.

Abdu’l-Bahá

Abdu’l-Bahá

Abdu’l-Bahá – Teladan yang sempurna (1844-1921) — Selama tahun-tahun awal dari abad ke-20, Abdu’l-Bahá, putra pertama Bahá’u’lláh adalah satu-satunya Juru Tafsir Agama Bahá’í.

Bahá’u’lláh

Bahá’u’lláh

Bahá’u’lláh – Pendidik Ilahi (1817-1892) — Tuhan telah memanggil Bahá’u’lláh – yang berarti “Kemuliaan Tuhan” untuk membawa suatu wahyu yang akan membawa umat manusia yang telah melalui tahapan suku dan bangsa menuju bentuk persatuan yang lebih tinggi. Selama 40 tahun mengalir dari pena-Nya ribuan tulisan, surat dan buku-buku suci yang menjadi rujukan umat Bahá’i.

Balai Keadilan Sedunia (berdiri tahun 1963)

Balai Keadilan Sedunia (berdiri tahun 1963)

Balai Keadilan Sedunia adalah sebuah lembaga kepemimpinan internasional bagi Agama Bahá’í dan saat ini merupakan pusat Perjanjian Bahá’u’lláh.