Bahá’u’lláh mengajarkan bahwa kenyataan dunia ini bersifat fana, tidak ada yang abadi. Pada hakikatnya intisari manusia memiliki pribadi materi yang hidup di dunia ini dan meninggal, tetapi kita juga memiliki roh yang berasal dari Tuhan, yang kekal, dan akan berlangsung selamanya setelah badan jasmani tiada.

“Ketahuilah kebenaran ini, bahwa roh, setelah berpisah dari tubuh, akan terus maju hingga mencapai hadirat Tuhan, dalam keadaan dan kondisi yang tidak dapat diubah oleh perputaran abad dan zaman… Ia akan berlangsung selama Kerajaan Tuhan, kedaulatan-Nya, kekuatan dan kekuasaan-Nya berlangsung. Ia akan mewujudkan tanda-tanda Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan menyatakan kasih sayang dan karunia-Nya.” – Baha’u’llah

Meskipun kenyataan dunia ini bersifat fana dan cepat berlalu, di dunia ini kita dapat memperoleh kekuatan-kekuatan yang diperlukan bagi periasapan bagi kehidupan setelah kematian. Lebih lanjut Abdul-Baha menyatakan bahwa:

“Pada permulaan kehidupannya, manusia berbentuk embrio dalam alam kandungan. Di situ ia diberi kesanggupan dan kemampuan bagi hidupnya sebagai seorang manusia. Daya dan kekuatan yang dibutuhkan di dunia ini, dianugerahkan kepadanya di dalam keadaan yang terbatas itu. Di dunia ini, ia membutuhkan mata; ia memperoleh mata secara potensial di alam kandungan. Ia membutuhkan telinga; ia memperoleh telinga di alam kandungan sebagai persiapan untuk kehidupannya yang baru. Kekuatan-kekuatan yang diperlukan di dunia ini dianugerahkan kepadanya di alam kandungan.

Oleh karena itu, di dunia ini dia harus mempersiapkan diri untuk kehidupan di alam berikutnya. Apa yang dibutuhkannya di alam Kerajaan, harus diperoleh di dunia ini. Sebagaimana dia mempersiapkan diri di alam kandungan dengan memperoleh kekuatan-kekuatan yang dibutuhkan untuk alam wujud ini, begitu pula daya yang dibutuhkan di alam ilahiah, harus diperolehnya secara potensial di dunia ini.”

Lebih lanjut dalam tulisan suci lainnya, Bahá’u’lláh telah menjelaskan mengenai keadaan roh setelah mencapai alam-alam Tuhan:

“Selanjutnya, engkau telah bertanya kepada-Ku mengenai keadaan roh setelah berpisah dari badan. Ketahuilah olehmu kebenaran bahwa jika roh manusia telah mengikuti di jalan Tuhan, pastilah ia akan kembali dan dikumpulkan pada kemuliaan Sang Kekasih. Demi kebenaran Tuhan! Roh itu akan mencapai suatu kedudukan yang sedemikian luhur sehingga tak ada pena yang dapat melukiskannya atau lidah yang dapat menggambarkannya. Roh yang tetap setia pada Agama Tuhan dan berdiri teguh tak tergoncangkan di jalan-Nya, akan memiliki kekuatan yang sedemikian besar sehingga semua alam yang telah diciptakan Tuhan akan memperoleh manfaat melaluinya.”